TOURISM
Good morning. How
are you ? Did you sleep well last night?
|
Selamat pagi. Apa kabar ? apakah semalam anda
tidur nyenyak?
|
Ladies and
gentlement, today we are going to visit the city of Denpasar. First, we will
visit the Art Center, after that, we will visit the Museum. Then we will
visit Tanah Lot temple and then, get back your Hotel.
|
Ibu dan bapak, hari ini kita akan pergi
mengunjungi kota Denpasar. Pertama kita akan mengunjungi pusat seni, setelah
itu, kita akan mengunjungi Museum. Kemudian kita akan mengunjungi Pura Tanah
Lot dan kemudian, kembali ke Hotel.
|
Ladies and
gentlemen, Denpasar is the capital of Bali since 1956. Before that, the
capital was in Singaraja, in the northern part of Bali. Denpasar today is
busy city. The population is approximately seven hundred thousand people and
it is counting. So, the problems of big city exist here, although they are
not as serious as that of Jakarta.
|
Ibu dan Bapak, Denpasar adalah ibukota Bali
sejak tahun 1956. Sebelum itu, ibukota berada di Singaraja, di bagian utara
Bali. Denpasar hari ini adalah kota yang sibuk. Populasinya kira-kira tujuh
ratus ribu orang dan sudah terhitung. Jadi, masalhnya berada di kota besar
ini, meskipun mereka tidak seserius seperti di Jakarta.
|
Ladies and gentlement,
we are in Taman Werdi Budaya or art center of Denpasar. It is built in 1973
to develop the culture and art of Bali. Today, every year we organize an art
exhibition here called Pesta Seni Bali or held during one month in June or
July. On that occasion all regencies in Bali and even some other regency in
Indonesia take part to show off their art and culture.
|
Ibu dan Bapak, kita berada di Taman Werdi Budaya
atau pusat seni Denpasar. Pusat seni Denpasar ini dibangun pada tahun 1973
untuk mengembangkan budaya dan kesenian Bali. Hari ini, setiap tahun kami
menyelenggarakan pameran seni di sini disebut Pesta Seni Bali atau
diselenggarakan selama satu bulan pada bulan Juni atau Juli. Pada kesempatan
itu seluruh kabupaten di Bali dan bahkan beberapa kabupaten lain di Indonesia
ambil bagian untuk memamerkan seni dan budaya mereka.
|
Here, there is an
amphitheatre in Balinese style. We perform Balinese play or dance here at
night. Let’s take a look inside. Over there, in the main stage, there is a
big gate in Balinese style. It looks similiar to the one we saw in Majapahit
because Bali was conquered by Majapahit in the 14th century. Since
then on, the Balinese kings were descendants of the Majapahit Kings.
|
Di sini, ada sebuah ampiteater (teater di ruang
terbuka) dalam gaya Bali. Kami mempertunjukan permainan Bali atau tarian di
sini di malam hari. Ayo kita masuk kedalam. Disebelah sana, di panggung
utama, ada sebuah gerbang besar dalam gaya Bali. Ini terlihat mirip dengan
yang kita lihat di Majapahit karena Bali ditaklukkan oleh Majapahit di abad
ke-14. Sejak saat itu, raja-raja Bali adalah keturunan raja-raja Majapahit.
|
Now, let’s take a
look at the other side. Here is the building for painting exhibition. There
is a collection of painting by Balinese painters. Look, this one is
beautiful.
|
Sekarang, mari kita lihat sisi lain. Berikut
adalah bangunan untuk pameran lukisan. Ada koleksi lukisan karya pelukis
Bali. Lihat, salah satu lukisannya sangat indah.
|
Now this is a
building to show Balinese traditional art. Look this is the Barong. It is a
mythological animal that symbolize goodness. It is used for Barong dance that
we will watch tomorrow. The play is based on an ancient Javanese story of
Calon Arang.
|
Sekarang ini adalah sebuah bangunan untuk
pertunjukan seni tradisional Bali. Lihatlah ini adalah Barong. Ini adalah
binatang mitologis yang melambangkan kebaikan. Hal ini digunakan untuk tarian
Barong yang kita akan tonton besok. Drama ini didasarkan pada cerita Jawa
kuno Calon Arang
|
Now look at this.
This is an elephant tusk. It is beautifully carved to details. Look at this.
This is an egg. It is very beautiful.
|
Sekarang lihat ini. Ini gading gajah.
Gading ini diukir indah tiap detailnya.
Lihatlah ini. Ini telur. Telur ini
sangat indah
|
Now, look at this
one. This is a traditional painting by a well-known Balinese painter named
Lempad. It depicts a famous Indian epic of Ramayana which is very popular
among Balinese society. It is made with just black ink. Look at the details.
It is a masterpiece I believe.
|
Sekarang, lihat yang satu ini. Ini adalah
lukisan tradisional yang dibuat oleh
pelukis Bali terkenal bernama Lempad. Ini menggambarkan Epos terkenal India
Ramayana yang sangat populer di kalangan masyarakat Bali. Lukisan ini dibuat
dengan tinta hitam saja. Lihat lebih detailnya. Saya percaya ini adalah karya
terbesarnya.
|
Look at this. Here
is another masterpiece in woodcarving. This is a work of Cokot. He is
different from the other painters in his style. He carved a complete wood
without cutting it and he made details in the carving following the shape of
the wood. This is his uniqueness that makes him different.
|
Lihatlah ini. Berikut ini adalah karya lain
dalam ukiran kayu. Ini adalah sebuah karya Cokot. Dia berbeda dari pelukis
lain dalam gayanya. Dia mengukir kayu lengkap tanpa pemotongan dan ia membuat
detailnya dalam ukiran mengikuti bentuk kayu. Ini adalah keunikannya yang
membuatnya berbeda.
|
The other parts of
the art center are show rooms to sell handicrafts. When the festival is held,
this place is fully occupied but today it is quiet.
|
Bagian lain dari pusat seni ada pameran untuk
menjual kerajinan tangan. Ketika festival diadakan, tempat ini sudah terisi
tapi hari ini cukup sepi.
|
The ends our tour
today. Tomorrow, we will visit Kintamani. We will start at seven thirty and I
will be here tomorrow morning before seven thirty. See you tomorrow.
|
Selesai sudah tour kita hari ini. Besok, kita akan
mengunjungi Kintamani. Kita akan berangkat jam setengah delapan dan saya akan
berada di sini besok pagi sebelum pukul tujuh tiga puluh. Sampai jumpa besok.
|
0 komentar:
Posting Komentar