SINOPSIS DAN
ANALISIS
Dead Poets Society adalah film tahun 1989 yang bisa
dikatakan sangat menginspirasi. Film ini mengisahkan sekelompok siswa yang
bersekolah di salah satu sekolah elite di Amerika yaitu Akademi Welton. Sekolah
ini merupakan sekolahan yang terkenal dengan kedisiplinan yang tinggi dan
menganut semboyan Tradisi, Kehormatan, Disiplin dan Pretasi. Kisah ini bermula
dari kisah kehidupan sosial tujuh orang siswa yaitu : Neil, Todd, Knox,
Charlie, Richard, Steven dan Gerard yang
merasakan ketidaknyamanan dengan peraturan di sekolahnya tersebut.
Pemikiran mereka tentang ilmu pengetahuan berubah setelah
datang guru baru yang akan mengajarkan satra inggris kepada mereka. Guru
tersebut adalah John Keating yang juga merupakan alumni akademi welton. Guru
ini mengajar dengan teknik yang berbeda sehingga siswa yang diajarnya
terinspirasi dengan apa yang ia ajarkan salah satunya adalah Neil yang memang
sejak awal memiliki minat dalam bidang akting.
Hingga suatu saat Neil dan kawan-kawannya menemukan catatan tua sekolah dimana ternyata
guru sastra inggris mereka, John Keating, pernah mempunyai klub rahasia bernama
Dead Poets Society. Klub yang anggotanya gemar membaca puisi dan selalu punya
pemikiran berbeda dari yang lainnya menjadi inspirasi Neil dan kawan-kawan
untuk membentuk sebuah klub yang sama. Lambat laun pemikiran Neil dan
teman-temannya terbuka lebar berkat pengajaran yang dilakukan oleh Keating,
terlebih lagi mereka mendapatkan istilah baru yaitu Carpe Diem yang dalam
bahasa inggris berarti Seize The Day yang berarti raihlah kesempatan menjadi
motto baru dalam hidup mereka. Terutama Todd, remaja paling pemalu diantara
teman-temannya yang lain yang lambat laun menjadi seorang yang berani
mengutarakan isi hatinya berkat pola pikir Keating yang selalu menginspirasi
dan mendukungnya.
Film ini mengandung pesan moral sekaligus menyindir
pemikiran-pemikiran orthodox atau pemikiran kaum kolot pada masanya.
Freethinkers adalah jargon yang selalu diucapkan oleh John Keating. Lakukan apa
yang ingin kamu lakukan, seize the day! Semua perkataan yang meluncur dari
mulut Keating seolah-olah merasuk kedalam diri Neill, Todd, Knox dan Dalton.
Neill yang notabene seorang murid yang paling pandai tahu bahwa berakting
adalah kegemarannya dan impiannya disamping mendapat nilai bagus terus-menerus
di sekolah, kemudian Knox mempraktekan betul apa itu yang disebut seize the day
dengan cara menemui gadis pujaan hatinya walau dia tahu bahwa gadis yang
disukainya sudah dimiliki orang lain, dan Todd, remaja pemalu yang akhirnya
bisa mengungkapkan isi hatinya dengan lantang ke seluruh orang. Betul, mereka
adalah para pemuda yang tahu dan paham betul makna pelajaran yang diberikan
oleh Keating di setiap kelasnya, tahu betul bahwa menjadi seorang yang bisa
menikmati kehidupan, cinta, dan keberadaan diri adalah modal penting untuk
menjalanai hidup ini selain menjadi bankir, pengacara maupun seorang dokter
yang sukses.
Akan tetapi apa yang diajarkan oleh Keating dianggap tidak
baik oleh pihak sekolah karena melenceng dari prinsip akademi welton. Hal ini
memunculkan berbagai permasalahan, terlebih lagi adanya permasalahan antara
Neil dengan orangtuanya yang tidak sependapat. Neil ingin mengembangkan bakat
beraktingnya tetapi orangtuanya inngin ia menjadi dokter. Sehingga hal ini membuat
Neil tertekan. Ia semakin tertekan dan akhirnya melakukan bunuh diri sebagai
protesnya kepada orangtuanya dan sebelum bunuh diri ia memberikan pesan “Ia
merencanakan hidupku tapi tak pernah menanyakan apa yang aku inginkan”. Pesan
ini menjadi sebuah senjata bagi orangtuanya untuk mencari penyebab Neil bunuh
diri. Orangtua Neil bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mengusut tuntas
permasalahan ini dan yang mereka curigai adalah guru sastra inggris yang tidak
lain adalah John Keating. Alhasil John Keatingpun dikeluarkan dari sekolah.
Akan tetapi saat akan berpamitan para siswa yang dulu diajarnya merasakan
keberatan sehingga mereka melakukan suatu seperti yang dulu pernah diajarkan
oleh Keating.
Dari hal
itu dapat kita lihat bahwa adanya konflik antara siswa, orangtua, guru dan
sekolahan. Kebanyakan orangtua tidak memperhatikan apakah bakat dan minat yang
dimiliki oleh anak mereka, orangtua selalu mengatakan memberikan yang terbaik
kepada anaknya akan tetapi mereka justru menjerumuskan anak mereka dalam
kegelapan. Selain itu pihak sekolahpun tidak mengembangkan proses pembelajaran
yang mampu menarik siswa dalam mencerna mata pelajaran yang diperoleh.
Kebanyakan kebijakan yang diterpkan kurang berpihak kepada siswa dan cenderung
menjadikan siswa menjadi apatis dan individualis. Seharusnya antara guru,
orangtua dan sekolahan melakukan segala kebijakan yang tidak merugikan siswa.
Siswa harus lebih diajak aktif dalam berbagai pembelajaran yang dilakukan
supaya mereka tidak hanya manghafal dan memahami tetapi juga melaksanakannya
dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran yang mereka peroleh
benar-benar memiliki kegunaan dalam kehidupannya di masa mendatang.
Pemeran :
Neil Perry (Robert
Sean Leonard), Todd Anderson (Ethan Hawke), Knox Overstreet (Josh Charles),
Charlie Dalton (Gale Hansen), Richard Cameron (Dylan Kussman), Steven Meeks
(Allelon Ruggiero) dan Gerard Pitts (James Waterston).
0 komentar:
Posting Komentar