Kamis, 03 April 2014

Ayah dan Janjiku

Aku seorang anak yang terlahir tanpa kedekatan dengan sosok ayah

Hingga suatu ketika peristiwa terbesar menjadi moment terpenting ku disampingnya (ayah)

Lepas setahun wafat ibunda (almh) hanya titipan harapan tuk melakukan yang terbaik teruntuk hidup

Peran tak lagi dari ibu yang penuh kasih dan harapan

Namun titik tolak kehidupan justru datang dari tanggungjawab antar anak laki-laki dan ayah yang telah sendiri

Saat ditegaskan untuk "bekerjalah dan itu akan sangat membantuku" (ucap ayah)

Aku hanya mengangguk dan berkata dalam hati "Tuhan,mudahkanlah jalanku"

Selang dua hari berjalan, aku tiba dirumah membawa secarik kertas perizinan orang tua untuk beasiswa

"Ini mungkin terkesan memaksa, namun minta sedikit waktu tuk setidaknya mencoba memperjuangkan jalan yang ku mau" tegas ku

Dia (ayah) menatapku seakan menguji apakah benar aku cukup dewasa untuk itu

"Lakukan, hanya doa yang ada tersisa, jika tertutup jalanmu, ikut apa mau ayahmu" dia mengingatkanku

Sedikit ragu, namun bahu ini tak mau gentar tuk tegak dan meyakinkan dunia

Disisi kiri syarat-syarat lamaran pekerjaan ku persiapkan

Namun tangan kanan masih penuh keyakinan akan adanya jalan lewat tulisan-tulisan yang ku anggap penentu masa depan

Saat harus melibatkan bantuannya (ayah)

Aku benar baru saja mengenalnya, banyak hal yang kulewatkan dengannya terjadi walau dalam kondisi yang lain

Aku anak yang mengejar harapan, dan beliau ayah yang mencoba memahami apa yang terjadi

Seringkali berdua, mengejar bus kota, menunggu jadwal interview, harap-harap cemas menanti pengumuman, tegang saat test, maupun menyusun berkas kami lakukan bersama dan dia setia layaknya bukan sosok yang aku kenal sebelumnya

Aku bingung "bukankah ini jalan yang bertentangan dengan yang dia harapkan?"

Namun dia terlihat bijak dan bertahta mantap dengan semangat yang sejatinya aku miliki

Jika aku tak pernah bertentangandengannya, berjanji padanya, dan berusaha sebelumnya

Mungkin saat ini aku bukan lagi aku, dan aku tak akan pernah kenal siapa sosok sebenarnya ayah yang hebat dibelakangku



Jika harus berterimakasih, kesuksesanku yang saat ini aku masih perjuangkan akan jadi hadiah terbaik dari sekedar ucapan sayang dan terimakasihku teruntuk ayah yang Tuhan ciptakan berbeda dan luar biasa



Ini janjiku dulu, kuliah dan bekerja, melanjutkan mimpiku dan berbakti kepadamu



TERIMAKASIH AYAH, esok hari terbaikmu.. bahagia selalu
Share:

0 komentar:

Posting Komentar