Senin, 20 Januari 2014

Lepas empat tahun tanpamu.

21 Januari 2010 - 2014

Dalam sunyi aku bertanya
"Sudah jadi apa anakmu ini mah?"

Anakmu ini jadi kuliah mah, Alhamdulillah ada jalan lewat beasiswa (2011) yang bisa buat aku tepatin janji mamah untuk bisa liat aku jadi mahasiswa

Anakmu ini juga bisa kerja loh mah (2011-2012), mamah pernah pesan tak akan pernah tega lihat aku kerja, namun aku melakukannya mah, semoga mamah restui niat ku ini, aku berjuang mah

Anakmu ini digariskan jadi sepertimu mah, kuliah di jurusan pendidikan dan jadi seorang pendidik, kini aku mengajar anak-anak seperti yang sering ku lihat saat duduk di kursi guru dan melihatmu mengajar kala itu (1995)

Anakmu juga sudah dapat membuka mulut lebar-lebar saat bernyanyi, semenjak ikut paduan suara di kampus (2011) aku bisa meningkatkan kuliatitas bernyanyi seperti yang sering kau katakan sambil marah melihatku susah membuka lebar mulutku saat berlatih bernyanyi bersama. Kini banyak teman yang menemaniku bernyanyi mah.

Anakmu mengulang kisah manis (2004) menjadi juara II lomba nyanyi solo se- Kab. Karawang dan engkau Ibu, Pelatih, sekaligus motivatorku saat itu. Dan kini aku jadi pelatih dari anak didikku di lomba yang sama. Aku juga sering melintas digedung yang dulu aku berjuang ditemani olehmu mah.

Anakmu kini juga bisa berbicara selayaknya engkau mah, menjadi MC dengan public speaking dan attitude yang baik. walau mungkin belum bisa sebaik yang dulu engkau lakukan, namun aku banyak belajar darimu mah.

Anakmu yang dulu engkau ragukan saat dulu aku mantap berceritapulang sekolah aku jadi ketua PMR di SMP (2006). Kini sekali lagi berjuang jadi seorang pemimpin di Himpunan mah, sayangnya tak banyak yang bisa aku bagikan karena tak ada lagi pendengar yang baik itu dirumah. Apakah sekarang engkau yakin padaku mah?

Anakmu pun sudah lagi punya pacar mah  (2013), namun kali ini cukup singkat mah, engkau benar anakmu ini masih mentah dalam menjalin hubungan. Rasanya ingin engkau ada disini saat aku bawa seseorang yang aku cintai kehadapan orang yang sangat aku cintai.

Anakmu juga sekarang lebih sering diluar rumah mah, kegiatanku lumayan banyak mah dari pagi sampai malam. Engkau dulu sering marahh ketika aku hanya diam dan tinggal di rumah seharian. Dulu aku hanya ingin menemanimu mah, saat ini tak ada alasan lagi aku tuk berdiam lama di rumah.

Anakmu juga sudah bisa bahasa sunda yang lebih halus mah, engkau paling tahu aku dulu sangat lemah dalam hal itu.

Anakmu kini sedikit bisa merawat diri, memperhatikan penampilanku. Aku sudah lebih sering pakai minyak rambut. walau tak selalu tapi ini kemajuan kan mah?

Anakmu juga suka sayur, maafkan aku dulu yang tak pernah mau mencoba makanan itu mah. Kini aku memakannya dengan lahap sambil sesekali mengingat perkataanmu untuk "Jangan buat kulit kamu kering dengan tidak suka sayur!"

Anakmu bisa ternyata bawa motor, dulu waktu belajar pertama kali engkau adalah orang yang paling hawatir dan tidak percaya aku akan bisa.

Anakmu lebih sering tersenyum kini mah, engkau bilang jika aku dingin terhadap orang lain aku hanya akan sendiri. Kini aku punya banyak teman mah.

Anakmu tak pernah lelah menjadi semakin matang dan sesuai dengan apa yang engkau harapkan.
Titip pesanku Tuhan, tenang disana, kami mapan dulu dalam kesedihan (2010) lalu kian dalam kehilangan (2012) tertutupi tangisan dingin (2013) dan kini senyum kebahagiaan dari kami untuk engkau disisi-Nya.

Jaga beliau untuk hamba Tuhan,
Ttd. Anakmu yang selalu belajar untuk membanggakanmu, IBU.
Share: